- Mengapa Berat Badan Ibu Hamil Meningkat?
Peningkatan berat badan saat hamil terjadi karena bertambahnya nafsu makan ibu dan meningkatnya hormon progesterone yang dapat meningkatkan pembentukan lemak tubuh, sehingga berat badan ibu hamil secara otomatis akan meningkat.
Untuk mendapatkan berat badan yang optimal saat hamil, ibu perlu mengonsumsi makanan bergizi yang lebih tinggi untuk dapat memenuhi kebutuhan tubuh yang nantinya dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi yang akan dilahirkan. Jadi, berat badan ibu hamil harus meningkat dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin, dan persiapan menyusui.
- Anjuran Penambahan Berat Badan Pada Ibu Hamil Per Trimester
Selama trimester I, anjuran penambahan berat badan tidak sebesar trimester II dan III yaitu berkisar antara 1-2 kg (atau 350-400 g/minggu). Sedangkan anjuran penambahan berat badan untuk trimester II dan III berdasarkan status gizi ibu yaitu sebagai berikut:
- Anjuran Total Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan
Anjuran total penambahan berat badan selama kehamilan didasarkan pada status gizi ibu sebelum hamil yang diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Berikut anjuran total penambahan berat badan selama kehamilan (kg) berdasarkan IMT sebelum hamil:
- Status Gizi
Status gizi ibu hamil adalah keadaan kesehatan ibu hamil yang dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan minuman pada beberapa waktu sebelum hamil.
- Cara Menentukan Status Gizi Ibu Sebelum Hamil
Status gizi dapat diketahui melalui perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan pengukuran lingkar lengan atas.
1. Indeks Masa Tubuh
Setelah menghitung IMT, kemudian hasilnya di kategorikan sesuai berikut:
2. Lingkar Lengan Atas
Ambang batas lingkar lengan atas (LILA) dengan risiko kekurangan energi kronis (KEK) di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm maka dikatakan wanita tersebut mempunyai risiko KEK, dan dapat diperkirakan akan melahirkan bayi dengan BBLR.
- Penyebab Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan Tidak Optimal
Penambahan berat badan yang tidak optimal bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya yaitu asupan makanan yang tidak sesuai kebutuhan, aktivitas fisik yang terlalu berat, etnis, status gizi sebelum hamil, umur, paritas, merokok, status sosio-ekonomi dan faktor psikologi.
- Asupan makanan tidak adekuat
Asupan makanan yang tidak adekuat (kurang/berlebih) dapat menyebabkan penambahan berat badan ibu hamil menjadi tidak optimal. Asupan makan yang kurang bisa terjadi karena kondisi mual muntah yang dialami ibu hamil. Asupan makanan yang berlebih, terutama makanan dan minuman yang manis dapat menyebabkan penambahan berat badan melebihi anjuran.
- Status gizi sebelum hamil
Ibu yang memiliki status gizi sebelum hamil berat badan berlebih (overweight) dan obesitas berisiko tinggi memiliki penambahan berat badan di atas rekomendasi Institute of Medicine (2009). Hal ini terjadi karena sejak awal status berat badan ibu sudah berlebih, sehingga saat hamil berat badannya terus meningkat di atas rekomendasi.
- Dukungan sekitar yang kurang
Dukungan sosial dapat mempengaruhi motivasi ibu hamil dalam menjaga kesehatan selama kehamilan. Motivasi ibu hamil yang tinggi dapat menimbulkan keinginan dan kesadaran ibu untuk menjaga kesehatan selama kehamilan yang diaplikasikannya dalam bentuk perilaku menjaga kesehatan seperti mengonsumsi makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, menghindari segala hal yang dapat membahayakan ibu dan janin serta rutin melakukan pemeriksaan kehamilan setiap bulannya, sehingga penambahan berat badan ibu hamil dapat tercapai secara optimal.
Contoh dukungan sosial yaitu suami yang memberikan dukungan baik emosional (kasih sayang), materi ataupun informasi terhadap istri. Hal ini akan meningkatkan motivasi ibu hamil dalam menjaga kesehatan selama kehamilan.
- Tingkat pengetahuan
Informasi tentang gizi selama kehamilan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu. Apabila informasi tentang gizi selama kehamilan yang diperoleh ibu kurang, maka tingkat pengetahuan ibu hamil akan rendah. Ibu yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang terhadap gizi ibu hamil, akan mempengaruhi penambahan berat badan selama kehamilan tidak optimal
- Akibat Dari Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan Yang Tidak Optimal Bagi Ibu Dan Bayi
Penambahan berat badan yang tidak optimal bisa berdampak buruk bagi ibu maupun bayi yang akan dilahirkan.
- Pengaturan Makan Ibu Hamil
- Makanlah dengan pola gizi seimbang dan bervariasi, 1 porsi lebih banyak dari sebelum hamil
- Tidak ada pantangan makanan selama hamil
- Cukupi kebutuhan air minum pada saat hamil, yaitu 10 gelas per hari
- Jika mual, muntah dan tidak nafsu makan, pilihlah makanan yang tidak berlemak dalam porsi kecil tapi sering. Contohnya: buah, roti, ubi, singkong, biskuit
- Menu Ibu Hamil
Daftar Pustaka
- Arisman, 2010. Gizi dalam Daur Kehidupan, Edisi Kedua, EGC, Jakarta, hal.11-25
- Asiyah, S., Kurniawati, I. Hubungan Status Gizi Ibu Selama Hamil Dengan Berat Badan Bayi Lahir Di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Tiron Kecamatan Banyakan Kediri. Jurnal Gema Bidan Indonesia, 2015, 3(1): 36-40.
- Bärebring, L., Brembeck, P., Löf, M., Brekke, H.K., Winkvist, A., Augustin, H. Food intake and gestational weight gain in Swedish women. SpringerPlus, 2016, 5(1): 1-6.
- Daba, G., Beyene, F., Fekadu, H., Garoma, W. Assessment of Knowledge of Pregnant Mothers on Maternal Nutrition and Associated Factors in Guto Gida Woreda, East Wollega Zone, Ethiopia. Journal of Nutrition & Food Sciences, 2013, 3(1): 1-7.
- Darnton-Hill, I. Nutrition Counselling During Pregnancy: Biological, Behavioural and Contextual Rationale, 2013, Geneva WHO, (Online), (http://www.who.int/elena/bbc/nutrition_counselling_pregnancy/en/, diakses 28 April 2016)
- Departemen Kesehatan RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan dan JICA
- Departemen Kesehatan RI. 2014. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Bagi Bidan dan Perawat. Jakarta: Kementrian Kesehatan
- Fathonah, S., 2016. Gizi dan Kesehatan untuk Ibu Hamil, Erlangga, Jakarta, hal. 12-156.
- Istiany, A. dan Rusilanti, 2013. Gizi Terapan, Cetakan Pertama, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 44-45.
- Melati, R., Raudatussalamah, R. Hubungan Dukungan Sosial Suami Dengan Motivasi Dalam Menjaga Kesehatan Selama Kehamilan. Jurnal Psikologi, 2012, 8(2): 111–118.
- Ministry of Health, Guidance for Healthy Weight Gain in Pregnancy. Wellington: Ministry of Health, 2014, (Online), (www.health.govt.nz, diakses 13 Maret 2016).
- Munim, S., Maheen, H. Association of gestational weight gain and pre-pregnancy body mass index with adverse pregnancy outcome. Journal of the College of Physicians and Surgeons Pakistan, 2012, 22(11), 694–698.
- Notoatmodjo, S., 2012b. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta, hal. 57-142.
- Ota, E., Haruna, M., Suzuki, M., Anh, D.D., Tho, L.H., others. Maternal body mass index and gestational weight gain and their association with perinatal outcomes in Viet Nam. Bulletin of the World Health Organization, 2011, 89(2): 127–136.
- Proverawati, A. dan Wati, E.K., 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan, Cetakan Kedua, Nuha Medika, Yogyakarta, hal. 105-181.
- Rahayu, N.F., Cristiani, N., Nirmasari, C., Waluyo, A.K.N., 2014. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo.
- Rahmawati, W., Wirawan, N.N., Wilujeng, C.S., Fadhilah, E., Nugroho, F.A., others. Gambaran Masalah Gizi pada 1000 HPK di Kota Malang dan Kabupaten Malang. Indonesian Journal of Human Nutrition, 2016, Suplemen Juni 2016.
- Reese, E.A., Lammi-Keefe, C.J., Couch, S.C., Philipson, E., 2008. Handbook of nutrition and pregnancy. Springer Science & Business Media.
- Yaktine, A.L., Rasmussen, K.M., others, Weight Gain During Pregnancy:: Reexamining the Guidelines, 2009, National Academies Press
Disusun oleh:
Erfi Fauziya Rahmah
Jurusan Ilmu Gizi FKUB
Dosen pembimbing:
- Widya Rahmawati, S.Gz., M.Gizi
- Olivia Anggraeny, S.Gz., M.Biomed